Kisah ini berdasarkan cerita nyata yang menakutkan tentang seorang suster perawat yang suka menculik dan memangsa bayi. Kejadian ini pernah terjadi di kota Balikpapan. Dahulu, ada sebuah rumah sakit umum yang sudah sangat tua di kota Balikpapan. Sebelum dibongkar seperti sekarang, konon dulunya bangunan itu dihantui oleh sosok hantu suster perawat.
Menurut cerita saat rumah sakit itu masih berdiri hampir tiap malam, hantu suster hadir di ruangan bayi untuk memperhatikan bayi yang baru saja dilahirkan. Namun, ketika dipergoki arwah penasaran perawat jahat itu langsung menghilang entah ke mana. Tidak jarang di malam yang sunyi dan sepi, tiba-tiba tangisan seorang bayi memecahkan keheningan malam.
Konon, itu merupakan pertanda kehadiran sang perawat jahat yang ingin mendapatkan bayi-bayi yang sedang tidur di sana. Kembali di tahun 1970 an, seorang perawat pernah bekerja di rumah sakit yang berada di area Pusat Kegiatan Islam Balikpapan (PKIB). Perawat itu memiliki paras yang sangat cantik, sehingga banyak orang-orang yang mudah tergoda dengan rayuannya.
Perawat itu sebenarnya tidak terlalu terampil dalam dunia kebidanan, tetapi entah mengapa dia sangat tertarik dengan anak-anak dan bayi. Suatu hari, dia merayu seorang dokter agar izin bekerja di bagian bayi dan anak-anak. Karena kecantikan dan keindahan sosoknya, dokter tersebut kemudian luluh dan akhirnya memberi kuasa padanya di ruangan khusus bayi-bayi yang baru lahir.
Suatu hari, seluruh perawat dan dokter dalam rumah sakit itu didera panik yang luar biasa. Seorang bayi yang baru saja dilahirkan seorang ibu, menghilang beberapa saat setelah dibawa ke ruang penyimpanan bayi. Setelah berusaha mencari ke mana-mana, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bayi itu akan ditemukan.
Melihat kebuntuan itu, polisi akhirnya dilibatkan. Menyisir hampir di seluruh tempat di rumah sakit tersebut, pihak kepolisian tidak juga menemukan keberadaan bayi malang itu. Suasana di rumah sakit makin menggelisahkan. Rasa curiga, dan tidak percaya merayapi satu persatu orang yang bekerja di rumah sakit. Para pasien menjadi tidak tenang, semua membicarakan kejadian tersebut, terutama ibu-ibu yang takut kehilangan bayi mereka.
Beberapa bulan berlalu, peristiwa yang sama kembali terulang di rumah sakit itu. Tidak hanya itu, kejadian itu bahkan terjadi hingga berkali-kali, membuat pasien dan masyarakat luas menjadi tidak tenang. Banyak dari mereka menghindari rumah sakit tersebut. Suatu kali, sekali lagi seorang bayi baru saja raib dari tempatnya. Merasa cemas dengan hal itu, seorang staf rumah sakit lalu pergi ke rumah perawat yang baru saja dipindahkan ke bagian bayi dan anak-anak tersebut, untuk mengabarkan kejadian ini.
Setelah mengetuk-ngetuk pintunya dan memanggil nama perawat itu beberapa kali dan tidak ada jawaban, staf rumah sakit itu kemudian membuka pintu rumah perawat yang kebetulan tidak terkunci dan masuk ke dalamnya. Perawat itu tinggal sendiri di rumah itu, tetapi setelah memeriksa beberapa ruangan serta memanggil namanya, perawat itu tak juga menyahut. Ketika memasuki ruangan terakhir di bagian belakang rumah, staf itu sontak terperanjat ketakutan.
Di sana, dia menemukan perawat itu sedang memotong bayi yang baru saja hilang dari rumah sakit itu. Perawat jahat yang menyadari tengah dipergoki oleh staf tersebut, lalu mengalihkan perhatiannya. Dengan parang di tangannya, perawat itu kemudian mengejar rekannya tersebut yang melarikan diri keluar rumah. Melihat perawat itu sedang mengejar seseorang dengan parang, warga yang tinggal di sekitar jadi terkejut dan berusaha melerai. Melihat warga mulai bergerombol mendekat, perawat itu kemudian mundur dan lari masuk ke rumahnya.
Terlambat baginya, staf rumah sakit itu telah menceritakan semuanya. Warga yang mendengar pengakuan staf itu, lalu marah dan mengamuk. Mereka mengepung tempat tinggal perawat itu, dan berteriak memanggil namanya untuk keluar. Merasa tidak ada tanda-tanda perawat itu hendak menyerahkan diri, warga kemudian mendobrak pintu rumahnya dan langsung masuk, kemudian menangkap perawat itu. Setelah menyeretnya keluar, perawat itu kemudian dipukuli oleh warga. Saat itu juga, perawat itu akhirnya tewas.
Setelah kejadian tersebut, rumah perawat itu kemudian digeledah dan akhirnya diketahui bahwa perawat itu melakukan praktik ilmu hitam. Konon ilmu hitam yang dipelajarinya digunakan untuk menggaet lawan jenis, serta meraup keuntungan secara gaib dari usahanya berdagang perhiasan. Konon, perawat itu harus memakan bayi di hari-hari tertentu, sebagai syarat dari ilmu hitam tersebut. Setelah hari itu, perawat itu kemudian dikenal dengan sebutan Suster Setan.
Walau kematian telah mengakhiri hidupnya, tapi kejahatan suster setan tidak hanya itu. Arwah perawat itu kemudian bangkit dan menghantui orang-orang yang berada di rumah sakit tempatnya bekerja. Menampakan dirinya di ruangan yang paling disukainya, yaitu ruangan di mana bayi-bayi sedang terbaring.