Aku adalah salah seorang mahasiswa jurusan Hukum di salah satu universitas negri. Rumahku berada di daerah kota cimahi, selain kuliah aku juga hobi main musik sehingga aku punya grup band. Aku selalu rutin melakukan kegiatan band satu minggu sekali, berminggu-minggu aku latihan band hingga membuatku selalu pulang larut malam. Kebiasaan pulang larut malam selalu aku jalani sampai suatu hari aku mendapatkan jobs.
Untuk manggung di salah satu cafe jalan diponegoro. Aku pun melakukan persiapan hingga suatu hari, salah satu personil band mengabariku untuk latihan pada malam jumat. Dan akhirnya latihan pun selesai, aku melihat jam tanganku menunjukan 11 malam. Aku pun pamit pulang pada teman-temanku, aku menunggu angkutan umum dan didalam angkutan umum tidak sengaja aku mendengarkan percakapan dua orang wanita.
Mereka tampaknya sedang membicarakan “Hantu Wanita Penunggu Pohon”. Secara tidak langsung aku pun mendengarkan percakapan mereka sepintas sampai akhirnya aku harus turun dari angkutan umum. Jalan menuju rumah memang cukup jauh, selama dalam perjalanan menuju rumah tidak ada satupun orang yang aku lihat. Melihat pohon besar yang ada disekitar membuatku aku teringat percakapan wanita tadi.
Bergegas aku mempercepat jalanku, sampai tiba-tiba astaga. Ada seekor kucing melintas didepanku. Kucing itu seperti menatap sesuatu yang ada di belakangku. Sambil terus mengeong dengan nada yang marah, kucing itu tidak bergerak sambil tidak melepas pandangan ke arah belakangku. Aku merasa sedikit aneh dengan kucing itu dan tanpa diduga kucing itu berlari seperti ketakutan.
Seketika itu pula ada angin yang bertiup ke arahku, aku anggap itu angin yang biasa. Aku melanjutkan perjalanan menuju rumah, selama aku berjalan. Aku merasa ada sesuatu yang aneh, perlahan bulu kuduk mulai berdiri. Pohon disekitarku seperti tertiup angin, dahan dan daun bergerak-gerak. Namun aku merasa kalau angin itu seperti mengikutiku.
Langkahku terhenti ketika aku merasa ada sesuatu yang melayang di atasku. Aku tidak yakin itu apa, tapi bisa aku rasakan itu sesuatu yang besar dan putih. Tanpa pikir panjang aku mempercepat langkahku. Aku berlari ketakutan tanpa tau arah kemana aku berlari, sampai aku berhenti karena lelah. Sambil mengatur napas, aku duduk di bawah sebuah pohon tua yang berada didekat lapang dekat rumah.
Belum sempat aku berjalan kembali, aku melihat ada seseorang berdiri di tengah-tengah lapangan. Jantungku mulai berdebar, aku berusaha melihat orang itu. Gerak-geriknya mencurigakan, jika saja itu maling yang sedang mengintai rumah warga. Sosok itu hanya diam saja tidak bergerak, karena gelap aku tidak begitu yakin. Aku coba memperjelas penglihatanku untuk melihat perawakan dari orang itu. semakin lama, semakin jelas sosok tersebut.
Warna nya putih, terbalut kain putih. Astaga, aku merinding seketika. Aku sudah tidak peduli lagi dengan sosok itu dan ingin cepat sampai dirumah. Saat aku coba berlari, ada sesuatu yang menahanku hingga terjatuh. Dalam keadaan setengah sadar, aku memperjelas pandanganku. Namun samar-samar aku melihat sosok putih yang berada di depanku.
Aku yang lagi terjatuh dengan menghadap ke samping, kini aku dapat melihat jelas sosok tersebut, seorang wanita dengan mengenakan baju putih. Rambutnya berantakan, wajahnya hancur dan itu sekarang mulai menuju ke arahku. Bergerak sempoyongan sambil mengeluarkan suara yang menyeramkan. Dengan penuh ketakutan aku berusaha berteriak minta tolong, tapi rasanya sulit sekali.
Bibirku tidak bisa mengucapkan sepatah kata, wanita tersebut terus mendekatiku sambil membungkuk sempoyongan. Wajahnya semakin terlihat jelas, sangat rusak. Wanita tersebut semakin menunduk dan wajahnya mendekatiku. Sosok wanita itu tiba-tiba saja berteriak sangat kencang. Aku mencoba berdiri dan berusaha untuk berlari, akhirnya aku berhasil berdiri dan kemudian berlari kencang.
Sosok itu masih terasa ada di belakangku dan tiba-tiba angin berhembus sangat kencang. Membuatku membentur sesuatu dan terjatuh. Dari sana, aku sudah tidak ingat apa-apa lagi. Keesokan harinya aku dibangunkan oleh keluargaku. Aku kaget, karena banyak sekali orang dihadapanku, mereka menanyakan keadaanku dan mereka menemukanku ditengah lapangan dekat rumah.
Aku lalu menceritakan semua kepada ibu, dan tidak lama kemudian. Ketua di Desa berbicara, sebenarnya dulu ada seorang wanita yang tinggal didaerah sini. Wanita itu tidak pernah menikah dan meninggal di usia yang ke 45 tahun. Tidak lama setelah itu, sering terlihat penampakan sosok wanita tersebut di tengah lapangan dan di sebuah pohon besar dekat rumahku.